Tentang Ayah
Buah Pena: Anin Ayu Mahmudah
(14 Februari 2013)
Suatu waktu...
Saat tangan itu membelai
lembut hadirku
Senyum itu terkembang, memenuhi
hatinya yang mengharu
Seakan bertemu dengan sosok
yang telah lama ia tunggu
Dia hanya terus tersenyum,
menimangku
Memanjatkan beribu do’a,
Untuk aku, putrinya
Suatu
masa...
Saat
kaki kecil ini mulai menapaki tanah
Sosoknya
merengkuhku pada tiap jalan aku melangkah
Walau
seringkali aku terjatuh, tak berdaya
Walau
seringkali aku sibuk sendiri, tanpa menghiraukannya
Satu
hal yang selalu kutahu, ia tak pernah marah.
Tentang Ayah...
Dialah sosok yang selalu
datang
Ketika tak ada lagi malaikat
yang mampu
Untuk sekedar memberikan
kesabarannya padaku
Ketika tak ada lagi kata
yang sanggup
Untuk sekedar memberi
nasehatnya padaku
Tentang Ayah...
Dia yang selalu berkorban
peluh demi peluh
Hanya untuk sekeping logam,
menghidupi anak istrinya
Dia yang selalu berjuang
darah demi darah
Hanya untuk membuat kami
tersenyum bahagia
Kala
itu, aku mulai beranjak dewasa
Tak
pernah ada satu luka pun yang kau torehkan
Tak
pernah ada satu pinta pun yang kau ucap
Padaku...
Atau
aku yang terlalu bodoh dan tak pernah menyadarinya
Atau
aku yang terlalu egois dan tak mau merasa,
Mendengarkan
sedikit saja ucapannya
Malam
itu, satu permintaan terucap dari lisanmu
Tapi
aku terlalu naif, hingga tak mendengarkannya
Tak
menghiraukannya...
Tahun berganti tahun, masa
berganti masa
Saat aku menyadari, kini kau
telah semakin renta
Kau tak lagi gagah, tak
seperti sedia kala
Peluh yang mengucur deras
kala itu,
Berganti dengan do’a-do’a
yang terucap semakin yakin, dan semakin pelan
Darah yang mengalir penuh
pengorbanan kala itu,
Berganti dengan tasbih-tasbih
yang terucap tertahan
Raga
ini terlalu bodoh hingga tak pernah membuatmu bangga
Hati
ini terlalu keras hingga tak jarang membuatmu terluka
Hari
itu, saat langit menangisi dunia
Membiarkan
bumi basah, berderai air mata
Kau
meringkuk di dalam doa dan tasbihmu
Kau
memanggil namaku dengan payah
Aku
berjalan mendekat, duduk bersimpuh menunggu kata
Malam itu, saat langit
berhenti menangis
Dan bumi tak lagi berderai
air mata
Kau berucap pelan, nafasmu
satu dua
Jantungku berdegup lebih
cepat, tanpa tahu mengapa
Tiba-tiba tubuhmu terjatuh,
jatuh dalam pelukanku
Tapi pelukan itu seakan tak
lagi berarti
Mengingat aku tak lagi
berkesempatan memenuhinya,
Memenuhi permintaanmu itu
Pagi
telah tiba...
Langit
berduka, tapi tak menangis
Bumi
masih berdoa, tapi tak bersuara
Aku
hanya termangu berdiam diri di sudut ruangan
Melihatmu
yang kini telah terbujur kaku
Menatap
sosokmu yang berlalu begitu saja
Tentang Ayah...
Yang tak mampu lagi kupeluk
tubuh ringkihnya
Yang tak mampu lagi kubuat
ia bangga
Yang tak mampu lagi
kuhapuskan luka di hatinya
Tentang Ayah...
Hari itu adalah perpisahan
Aku hanya mampu berucap maaf
dengan pelan
Maaf, maaf, dan maaf
Tentang Ayah...
Ketika tinggal do’a yang
bisa kuberikan
Ketika waktu telah berakhir
atas kita
Aku tersungkur, berdoa dalam
diam
Untuknya seorang
Ayahku sayang...
Data Diri:
- Nama: Anin Ayu Mahmudah
- Alamat: Mojosari RT 02 RW 07 Ketitang, Nogosari, Boyolali 57378
- Ttl: Boyolali, 22 Desember 1995
0 komentar:
Posting Komentar