Minggu, 16 Juni 2013 0 komentar

Surat Dari Seberang


Surat Dari Seberang
Buah Pena: Anin Ayu Mahmudah

Tak ada yang pernah terbayang
Kala itu, saat aku hanyalah segumpal awan yang terang
Tak ada yang pernah kusebut
Kala itu, saat aku hanyalah embun ditengah pagi yang berkabut
Ini tentang suatu tempat...
Dimana burung-burung bernyanyi,
Bersama hadirnya sang pagi
Dimana air sungai mengalir,
Mengiringi angin yang menyapa penuh arti.
Suatu tempat...
Tanahnya telah menjadi saksi kelahiranku
Menuntunku mengenal dunia secara nyata maupun semu
Pohon-pohonnya telah menjadi penuntunku
Menunjukiku arah, tak peduli daunnya semakin lama semakin layu
Sosok-sosok disana telah menjadi guru bagiku
Mengajariku sekian banyak kata meski aku justru sering diam membisu
Dari sanalah aku paham akan mimpi dan tujuan
Dari sanalah aku belajar banyak dari pengalaman
Dari sanalah... dari sanalah...
Aku mengerti bahwa tanah orang yang luarbiasa megah
Tak pernah seindah tanahku sendiri!
Ini tentang sebuah kampung halaman
Yang selalu menghantui para perantau
Yang selalu memanggil mereka untuk cepat kembali
Mengucap salam pada teman lama
Menghirup udara dari bumi yang nyaris terlupa
Dan memeluk hangat dua insan yang tak pernah dijumpa,
Ayah dan bunda...
Ini adalah tentangku...
Sesosok pelajar yang tengah mencari ilmu
Yang meninggalkan tanahnya nan jauh disana
Yang menaruh rindu pada kampung halamannya
Yang setiap malam memanjatkan doa
Berharap pada Tuhan, kapan aku bisa kembali lagi kesana...
Tentang suatu harapan
Untuk menjadi berguna bagi keluargaku
Melukis senyum bangga pada sosok Ayah,
Yang tak pernah letih memberiku banyak dukungan
Mengulas senyum bahagia pada sosok Ibu,
Yang tak pernah bosan memberi doa dan pengertian
Hari itu, hujan...
Mengiringi air mataku yang membagi rindu
Melantunkan seucap do’a pada Tuhan
Menangisi diriku yang terlalu banyak bersalah,
Bahwa aku tak belajar dengan sungguh-sungguh
Bahwa aku terlalu lupa pada tujuanku menuntut  ilmu
Hari itu, sebuah surat tertulis
Mengungkap segenap rindu yang memintaku kembali
Kembali pulang...
Surat dari pulau seberang
Surat yang tertulis atas nama keluarga besar
Keluarga besarku...
Keluarga besarku...
Ini adalah tentangku
Dari sudut mataku, aku menatap
Dari tetes air mataku, aku berdoa
Dari kata-kata pelan di bibirku, aku berjanji
Aku akan pulang...
Aku pasti pulang...


Data Diri:
  • Nama: Anin Ayu Mahmudah
  • Alamat: Mojosari RT 02 RW 07 Ketitang, Nogosari, Boyolali 57378
  • Ttl: Boyolali, 22 Desember 1995       

BACA SELENGKAPNYA ... - Surat Dari Seberang
0 komentar

Bulan Mei dan Perpisahan


Bulan Mei dan Perpisahan
Written by: Anin Ayu Mahmudah
14 Mei 2013

Orang bilang, pertemuan itu takdir
Karena tak pernah direncanakan
Orang bilang, perpisahan itu juga takdir
Karena tak pernah diharapkan
Setiap waktu, setiap kata, dan setiap kesempatan…
Menjadikan potret cerita tentang kita,
Yang tak terlupakan.

Ayah bilang, bulan Mei itu kelabu
Karena pada saat itu, kita dihadapkan pada 2 hal:
Masa terakhir kita bersama
Dan masa menunggu hari perpisahan tiba
Ibu bilang, bulan Mei itu penuh warna
Karena terlalu banyak waktu luang
Yang membebaskan kita melakukan apa saja

Aku bilang, perpisahan itu memang sakit
Tapi lebih sakit jika tak pernah bertemu
Aku bilang, bulan Mei itu cokelat
Karena ada manis ada pahit
Karena semua warna tercampur menjadi Satu

Bulan Mei dan perpisahan…
Seperti sebuah momen yang pasti ditemui
Oleh para pelajar seperti kami
Entah akan berpisah dari teman sekelas
Atau berpisah dengan sahabat satu sekolah
Putih merah, putih biru, dan putih abu-abu…

Bulan Mei dan perpisahan…
Ini adalah beberapa patah kata terakhir untuk kalian,
Sahabatku…
Maafkan kata dan sikapku yang telah melukai
Terimakasih atas hari dan segala hal yang kita lalui
Bulan Mei bilang:
Sejauh apapun jarak kita memisahkan,
Kita tetap melalui bulan yang sama

Aku bilang, jika suatu saat kita bertemu lagi
Itu adalah takdir,
Karena kita tak pernah menduganya.
Aku bilang, jika kita bersama selamanya
Itu adalah takdir,
Karena kita dilahirkan untuk saling menjaga,
Tanpa pernah kita memintanya



data diri:

  • Nama: Anin Ayu Mahmudah
  • Alamat: Mojosari RT 02 RW 07 Ketitang, Nogosari, Boyolali 57378
  • TTL: Boyolali, 22 Desember 1995       
BACA SELENGKAPNYA ... - Bulan Mei dan Perpisahan
Jumat, 10 Februari 2012 0 komentar

Mahabbah, Jangan Hanya Mengaku Cinta

Mahabbah, Jangan Hanya Mengaku Cinta

 

Mahabbah berarti cinta, yaitu perasaan rindu dan senang yang istimewa terhadap sesuatu. Perasaan demikian menyebabkan perhatian seseorang terpusat kepadanya bahkan mendorong orang itu untuk memberikan yang terbaik.Perasaan cinta itu diikuti dengan ketulusan untuk mengorbankan apa saja termasuk nyawa sekalipun kepada yang dicintai. Dalam agama Islam, cinta tertinggi haruslah ditujukan semata-mata hanya kepada Allah. Prestasi tertinggi seorang mukmin adalah meraih kecintaan Allah.

Tentu untuk meraihnya bukan hal yang mudah karena harus menjaga komitmen dan selalu konsisten dengan aturan Allah. Allah mengingatkan dalam firman-Nya.

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

”Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan untung ruginya dan rumah-rumah yang kamu senangi, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan putusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS.At Taubah [9]: 24)
Allah adalah tujuan tertinggi dan paling hakiki dalam kehidupan setiap mukmin. Apa pun yang dilakukan haruslah berujung kepada tujuan tersebut, yaitu mahabbah kepada Allah.
Di samping itu, manifestasi mencintai Allah dan Rasul-Nya, antara lain, adalah menaati ajaran-ajaran-Nya yang disampaikan lewat Rasul-Nya. Cinta yang menampakkan diri dalam ketaatan itu niscaya dibalas pula dengan cinta oleh Allah, sebagaimana difirmankan-Nya.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

”Katakanlah jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, Rasul-Nya, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran [3]: 31).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa kalau kita mengaku cinta kepada Allah, maka kita harus mengikuti Rasulullah SAW. Yaitu mengikuti sunnah-sunnah beliau. Tidak ada artinya sama sekali kalau seseorang mengaku-aku cinta kepada Allah akan tetapi amalannya tidak mengikuti Rasulullah bahkan dia beramal dengan berbagai kebid’ahan bahkan kesyirikan dan kekufuran.
Betapa banyak orang yang mengaku-aku cinta kepada Allah, akan tetapi Allah tidak mencintainya. Orang-orang yahudi, nashara, orang-orang shufi, para penyembah kuburan, para penyembah ilmu filsafat seperti JIL dan golongan-golongan sesat dalainnya, apakah Allah mencinta mereka? Memang kita diperintahkan untuk mencintai Allah, akan tetapi jangan sampai hanya sekedar pengakuan belaka tanpa bukti. Bahkan yang paling penting adalah kita harus berusaha supaya Allah mencintai kita.
Untuk mendapatkan kecintaan Allah tentunya kita harus mengikuti Rasulullah SAW yakni mengikuti sunnah-sunnah beliau, sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.
Dan perlu kita ketahui bahwasanya yang dimaksud sunnah adalah apa-apa yang disandarkan kepada beliau, baik ucapan, perbuatan, taqrir/persetujuan dan sifat beliau. Yang meliputi aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah/mustahab.
Yang wajib berarti harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sedangkan yang sunnah, semaksimal mungkin dilaksanakan. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang yang mengikuti dan menghidupkan sunnah-sunnah beliau agar menjadi orang-orang yang dicintai oleh Allah, aamiin.

sumber:
http://mta-online.com/v2/2012/01/07/mahabbah-jangan-hanya-mengaku-cinta/

 

BACA SELENGKAPNYA ... - Mahabbah, Jangan Hanya Mengaku Cinta
.:: Mengertikah bahwa hati adalah penawar? jika ia teracuni tidakkah tubuhmu akan terancam? jagalah ia sekalipun hal itu tak mudah. Berprinsip untuk 'menjaga hati', berusaha menjadi baik supaya mendapatkan yang baik pula::. ||




Ingin Karya Anda Go Inernasional, Tampilkan Disini!!! GRATIS!!!




bagi anda yang ingin menampilkan karya anda yang berupa tulisan, bisa artikel, cerpen, novel, puisi, dll. bisa dikirim melalui email kami di ukirkata.publikasi@gmail.com. Tak perlu ragu jika karya anda kurang bagus. Kami akan menghargai karya anda.
jangan lupa lengkapi data diri anda (Nama Lengkap, Tempat Tanggal Lahir, dan Alamat)










Anda Pengunjung ke:

Popular Posts

Mutiara Islam

 
;