Kerusakan Seni Dan Budaya Manusia
Segala
pujian Hanya Bagi Allah Tuhan semesta Alam, sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat
dan seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan hidayah-Nya. Salam
untuk seluruh Nabi dan Rasul-Nya.
Manusia perlu menyadari bahwa semua yang ada di segenap penjuru alam,
yang dinamakan makhluq memiliki banyak kelemahan, dan salah satu
kelemahan yang dimiliki adalah rusak atau mengalami proses kerusakan.
Demikian pula ciptaan Allah yang disebut Jasmani dan Rohani Manusia
pun dapat mengalami proses kerusakan. Jasmani yang telah mati dapat
mengalami proses pembusukan, Jasmani yang terdapat padanya rokhani juga
dapat mengalami sakit dan kerusakan. Demikian pula ternyata rokhani
manusia pun dapat mengalami sakit dan rusak.
Dalam setiap kurun waktu zaman, Allah SWT selalu menurunkan Nabi dan
Rasul-Nya, dan pada kenyataannya merekalah yang ditugasi langsung oleh
Allah untuk menjadi manusia-manusia yang dapat menyembuhkan penyakit
rokhani manusia di sebuah zaman. Penyakit rokhani penyakit yang dapat
menyerang seluruh level umat manusia.
Seni dan Budaya, adalah produk karya pikiran dan rasa manusia,
didalam rasa dan pikiran sering terwarnai oleh dominasi nafsu. Dan bila
zaman dipenuhi dengan manusia-manusia yang sakit rukhaninya, makan seni
dan budaya-pun akan terbidani oleh pikiran dan rasa yang dipenuhi
dengan gejolak hawa nafsu.
Rasa atau ungkapan rokhani dan juga alam pikiran manusia dapat rusak
bila telah dikalahkan oleh dominasi nafsu jahat, sehingga kemungkinan
besar seni dan budaya yang dihasilkan adalah seni dan budaya yang
terwarnai dengan nafsu jahat.
Manusia yang menganggap bahwa seni dan budaya dapat menjadi
menyambung keakraban diantara manusia, namun bagaimana pula bila seni
dan budaya tersebut adalah seni dan budaya yang dilahirkan dengan
terselip dan bersimbah dengan budaya yang kental dengan nafsu kejahatan
???
Dunia manusia, dunia yang selalu pasang surut, Akhlaq manusia kadang
pasang menuju ufuk yang tinggi, diwarnai dengan ketinggian hikmah dan
kearifan yang datang dari Allah SWT, Tuhan Pencipta Semesta Alam, Tuhan
Yang Maha Mulia, Tuhan Yang Maha Suci , Tuhan Yang Maha Tinggi.
Namun suatu saat juga bisa jatuh ketempat terendah , merelakan
dirinya menyatu dengan syaitan laknatullah yang selalu membujuk kepada
kerendahan dan kesesatan yang dibungkus dengan tipu daya manisnya
kelezatan nafsu jahat yang rendah.
Seni dan Budaya yang tumbuh dari jasmani dan rokhani yang sedang
sakit, tidak dapat dijadikan sebagai sandaran, bahwa seni dan budaya
tersebut dapat meyelesaikan masalah kehidupan.
Yang benar tetap benar dan yang batil tetap saja akan menghasilkan
kebatilan. Dan tidak mungkin kebatilan akan membawa keuntungan. Namun
ada sebesit sinar kebenaran yang dapat digapai oleh manusia di muka bumi
yaitu dengan kembali kepada Jalan Allah SWT, jalan iman dan amal
sholih, jalan Islam, jalan mendaki lagi sukar. Jalan perpahit-pahit,
menyembuhkan diri dari manisnya bujukan hawa nafsu kepada keteguhan
Ibadah kepada Allah SWT.
Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, Nabi terakhir, manusia terakhir
yang ditunjuk menjadi manusia penyembuh jiwa manusia. Yang dibekali
dengan mu’zizat yang dapat dipegang oleh setiap umat manusia, yaitu
Kitab Suci Al-Qur’an dan hikmah As-Sunnah.
Semoga Allah menunjuki segenap manusia untuk mau kembali kepada
jalan-jalan kemuliaan, jalan jalan kesucian dan ketinggian, jalan-jalan
kebahagiaan di dunia dan di akherat. Dan pasti kemudian akan tumbuh dari
masing-masing pribadi manusia budaya yang suci dan mulia.
Kearifan, keramahan, kesantunan, kesopanan, keadilan,
kelemah-lembutan, kedisiplinan merupakan sedikit banyak ciri-ciri jiwa
yang tidak sedang sakit. Wallahu a’lam.
sumber:
http://www.mta.or.id/2013/02/21/kerusakan-seni-dan-budaya-manusia/